Sabtu, 23 Desember 2017

ASAL USUL DAN VISI MISI REPUBLIK NGAPAK

ASAL USUL DAN VISI MISI REPUBLIK NGAPAK



Saat ini tidak sedikit diantara generasi muda yang malas mengetahui budaya atau kearipan lokal yang ada di daerahnya sendiri. Diantara mereka, juga ada yang merasa malu untuk menggunakan bahasa lokal. Alasannya kampungan, norak dan tidak terkesan modern.

Nah, hal itu sangat bertolak belakang dengan komunitas yang satu ini. Justru, Komunitas/ Paguyuban yang didirikan oleh Ken Setiawan begitu aktif untuk mengangkat dan mengembalikan kejayaan kearipan lokal. Itulah REPUBLIK NGAPAK.

Komunitas REPUBLIK NGAPAK dibentuk pada 1 Agustus 2010 ini adalah salah satu organisasi yang membawahi beberapa komunitas di Jawa tengah, terutama daerah yang menggunakan bahasa/dialek khas ngapak.

Namun REPUBLIK NGAPAK diresmikan dengan nama PAGUYUBAN NGAPAK dan Berbadan Hukum dengan Akta Notaris Tertanggal 19 Oktober 2013.

Jadi disepakati bersama bahwa Ulang Tahun REPUBLIK NGAPAK atau PAGUYUBAN NGAPAK disesuaikan dengan tanggal di resmikan sebagai organisasi resmi yang berbadan hukum yaitu setiap Tanggal 19 Oktober.

Ulang tahun sebagai pengingat dan evaluasi serta perbaikan perbaikan agar kedepan semakin kompak dan sukses dalam program programnya.

Selama ini daerah yang terkenal menggunakan ngapak diantaranya adalah Kebumen, Banyumas, Cilacap, Purwokerto, wonosob, Tegal, Brebes slawi, Bumiayu, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Agar semakin banyak pihak yang peduli pada budaya dan kearipan lokal, maka Republik Ngapak yang dibentuk oleh Ken Setiawan ini juga tidak terbatas hanya kepada daerah yang berbahasa ngapak.
Karena Republik Ngapak juga terbuka bagi daerah luar yang memang tertarik dan peduli terhadap bahasa daerah ngapak agar bisa berkembang lagi.

Untuk memudahkan antar anggotanya berinterkasi, Republik Ngapak memiliki akun Group Bernama REPUBLIK NGAPAK

Menurut Ken Setiawan, ide dibentuknya Republik Ngapak karena saat ini semakin menyusut minat masyarakat terhadap hal hal yang sifatnya tradisional dan budaya lokal. Padahal, budaya lokal adalah sumber pengetahuan yang terintegrasi dengan pemahaman terhadap alam dan budaya sekitarnya. Sehingga budaya lokal harus tetap dilestarikan agar pembangunan bisa berjalan dengan dinamis.

“Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi, Tuturnya.

Ken menuturkan, saat ini banyak anak muda yang bukan bangga terhadap budaya lokal. Anak-anak muda, justru malu menggunakan bahasa daerahnya. Padahal, seharusnya bangga karena menjadi ciri khas daerah asal sebagai tempat lahirnya. Jika terlalu mengikuti globalisasi yang tidak dibarengi dengan menjaga kearifan lokal banyak anak muda menjadi korban modernisasi yang mengarah pada hal hal yang negatif.

Anak muda merupakan tulang punggung bangsa, di tangan anak muda masa depan anda dipegang,” tegasnya.

REPUBLIK NGAPAK mempunyai Club/ Tim Futsal yang juga sudah masuk nasional dengan beberapa katagori usia Putra dan putri, U10, U13, U16, U19 dan katagori open/ umum.

Disamping Club Futsal juga ada sekolah futsal bernama NGAPAK FUTSAL ACADEMY sebagai pembinaan usia dini dibawah 16 tahun di beberapa daerah di Indonesia. Ini yang di harapkan bisa menciptakan generasi futsal berprestasi selanjutnya.

REPUBLIK NGAPAK juga mempunyai panti asuhan yatim piatu yang dihuni sekitar 40 orang,  dengan biaya gratis,  ada yg sekolah sd smp sma dan ada yang kuliah 2 anak,  semua di biayai gratis dari hasil penjualan kaos dan batik REPUBLIK NGAPAK dan kreatifitas lainya.

Bila ada rekomendasi anak yatim piatu yg mau sekolah dan tinggal di panti bida hub nomer pengurus.

Untuk bergabung di group facebook klik saja www.facebook.com/groups/ngapakindonesia

Follow Instagram @ngapakfc

Dan untuk menghubungi pengurus bisa melalui hotline tlp sms dan whatsapp 08985151228

Salam Ngapak...

Bersatu kita kompak bicara kita ngapak
Ora ngapak ora kepenak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar