Selasa, 26 Desember 2017

Syarat-syarat untuk menjadi anggota PAGUYUBAN WONG NGAPAK/REPUBLIK NGAPAK

Syarat-syarat untuk menjadi anggota PAGUYUBAN WONG NGAPAK/REPUBLIK NGAPAK
1.Yang dapat diterima menjadi anggota biasa adalah warga dan simpatisan PWN yang tetap dan aktif di FACEBOOK/KOPDAR dalam PAGUYUBAN WONG NGAPAK dan mendaftarkan diri secara tertulis kepada pengurus.

2.Mempelajari dan menjalankan serta mensosialisasikan setiap visi dan misi dari Paguyuban WONG Ngapak

3.Turut melaksanakan dan mendukung kegiatan Organisasi

4.Tunduk dan taat kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PAGUYUBAN WONG NGAPAK

MANFAAT & KEWAJIBAN MENJADI ANGGOTA PAGUYUBAN WONG NGAPAK YANG AKTIF DI PAGUYUBAN :
1. Menjalin tali silaturahmi antar warga NGAPAK yang ada di perantuan maupun di kampung halamannya.

2. Setiap anggota tetap diwajibkan membayar iuran wajib sebesar Rp. 10.000,-/bulan.

3. Setiap anggota yg aktif nantinya akan mendapatkan keuntungan2an yg ada di dalam paguyuban itu sendiri dan keuntungan yg ada meliputi apa yg telah kita berikan terhadap paguyuban itu sendiri ada iuran uang kas bulanan yg mana uang kas bulanan sebagian digunakan untuk berjalannya paguyuban dan sebagian digunakan untuk dana sosial, yang nantinya akan digunakan untuk membantu semisal terjadi hal hal yang tidak diinginkan/musibah terhadap member atau keluarga member, untuk besar kecilnya bantuan itu nantinya ditentukan sesuai kriteria2 berat ringan dari musibah itu sendiri juga biar di kemudian hari tidak ada kecemburuan sosial diantara member2 yang aktif dan yang nggak aktif (Istilahnya dari kita, untuk kita, oleh kita juga).

4. Selain kita bisa membantu secara materi kita juga bisa membantu secara tenaga maupun bertukar fikiran apabila mempunyai masalah yang berkaitan dengan paguyuban itu sendiri ataupun diluar paguyuban dengan satu catatan tidak bertindak kriminalitas (yang berhubungan dengan tindak kejahatan ), Insya Allah kita akan bantu sebisa mungkin dan semampu kita.


5. Kartu Anggota/ ID card Paguyuban Wong Ngapak berfungsi sebagai jaminan kesehatan dan Bantuan HUkum bagi yang sudah memiliki/ Member Aktif, Bagi yang belum punya dipersilahkan menghubungi pengurus agar segera di proses pembuatanya

Penggunanya adalah jika member terkena musibah/ sakit dan dirawat cukup menunjukan KTP, ID Card dan Nota Pembayaran/ Tagihan maka akan dibantu dari Paguyuban/ Proses mudah
Sosialisasi Penggunaan Id Card ini akan dilakukan saat Kopdar sekalian pendataan Member baru, Atau jika kurang jelas bisa tanya langsung ke Hotline SMS/ WhatsApp 08985151228

Demikian aturan ini dibuat, untuk dapat dipahami & ditaati oleh semua anggota
Sumber :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=671240586337402&id=671201136341347

Sabtu, 23 Desember 2017

ASAL USUL DAN VISI MISI REPUBLIK NGAPAK

ASAL USUL DAN VISI MISI REPUBLIK NGAPAK



Saat ini tidak sedikit diantara generasi muda yang malas mengetahui budaya atau kearipan lokal yang ada di daerahnya sendiri. Diantara mereka, juga ada yang merasa malu untuk menggunakan bahasa lokal. Alasannya kampungan, norak dan tidak terkesan modern.

Nah, hal itu sangat bertolak belakang dengan komunitas yang satu ini. Justru, Komunitas/ Paguyuban yang didirikan oleh Ken Setiawan begitu aktif untuk mengangkat dan mengembalikan kejayaan kearipan lokal. Itulah REPUBLIK NGAPAK.

Komunitas REPUBLIK NGAPAK dibentuk pada 1 Agustus 2010 ini adalah salah satu organisasi yang membawahi beberapa komunitas di Jawa tengah, terutama daerah yang menggunakan bahasa/dialek khas ngapak.

Namun REPUBLIK NGAPAK diresmikan dengan nama PAGUYUBAN NGAPAK dan Berbadan Hukum dengan Akta Notaris Tertanggal 19 Oktober 2013.

Jadi disepakati bersama bahwa Ulang Tahun REPUBLIK NGAPAK atau PAGUYUBAN NGAPAK disesuaikan dengan tanggal di resmikan sebagai organisasi resmi yang berbadan hukum yaitu setiap Tanggal 19 Oktober.

Ulang tahun sebagai pengingat dan evaluasi serta perbaikan perbaikan agar kedepan semakin kompak dan sukses dalam program programnya.

Selama ini daerah yang terkenal menggunakan ngapak diantaranya adalah Kebumen, Banyumas, Cilacap, Purwokerto, wonosob, Tegal, Brebes slawi, Bumiayu, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Agar semakin banyak pihak yang peduli pada budaya dan kearipan lokal, maka Republik Ngapak yang dibentuk oleh Ken Setiawan ini juga tidak terbatas hanya kepada daerah yang berbahasa ngapak.
Karena Republik Ngapak juga terbuka bagi daerah luar yang memang tertarik dan peduli terhadap bahasa daerah ngapak agar bisa berkembang lagi.

Untuk memudahkan antar anggotanya berinterkasi, Republik Ngapak memiliki akun Group Bernama REPUBLIK NGAPAK

Menurut Ken Setiawan, ide dibentuknya Republik Ngapak karena saat ini semakin menyusut minat masyarakat terhadap hal hal yang sifatnya tradisional dan budaya lokal. Padahal, budaya lokal adalah sumber pengetahuan yang terintegrasi dengan pemahaman terhadap alam dan budaya sekitarnya. Sehingga budaya lokal harus tetap dilestarikan agar pembangunan bisa berjalan dengan dinamis.

“Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi, Tuturnya.

Ken menuturkan, saat ini banyak anak muda yang bukan bangga terhadap budaya lokal. Anak-anak muda, justru malu menggunakan bahasa daerahnya. Padahal, seharusnya bangga karena menjadi ciri khas daerah asal sebagai tempat lahirnya. Jika terlalu mengikuti globalisasi yang tidak dibarengi dengan menjaga kearifan lokal banyak anak muda menjadi korban modernisasi yang mengarah pada hal hal yang negatif.

Anak muda merupakan tulang punggung bangsa, di tangan anak muda masa depan anda dipegang,” tegasnya.

REPUBLIK NGAPAK mempunyai Club/ Tim Futsal yang juga sudah masuk nasional dengan beberapa katagori usia Putra dan putri, U10, U13, U16, U19 dan katagori open/ umum.

Disamping Club Futsal juga ada sekolah futsal bernama NGAPAK FUTSAL ACADEMY sebagai pembinaan usia dini dibawah 16 tahun di beberapa daerah di Indonesia. Ini yang di harapkan bisa menciptakan generasi futsal berprestasi selanjutnya.

REPUBLIK NGAPAK juga mempunyai panti asuhan yatim piatu yang dihuni sekitar 40 orang,  dengan biaya gratis,  ada yg sekolah sd smp sma dan ada yang kuliah 2 anak,  semua di biayai gratis dari hasil penjualan kaos dan batik REPUBLIK NGAPAK dan kreatifitas lainya.

Bila ada rekomendasi anak yatim piatu yg mau sekolah dan tinggal di panti bida hub nomer pengurus.

Untuk bergabung di group facebook klik saja www.facebook.com/groups/ngapakindonesia

Follow Instagram @ngapakfc

Dan untuk menghubungi pengurus bisa melalui hotline tlp sms dan whatsapp 08985151228

Salam Ngapak...

Bersatu kita kompak bicara kita ngapak
Ora ngapak ora kepenak

Selasa, 12 Desember 2017

REPUBLIKNGAPAK ANKAT BUDAYA JAWA DARI GERUSAN MODERENISASI

Saat ini tidak sedikit diantara generasi muda yang malas mengetahui budaya atau kearipan lokal yang ada di daerahnya sendiri. Diantara mereka, juga ada yang merasa malu untuk menggunakan bahasa lokal. Alasannya kampungan, norak dan tidak terkesan modern. Nah, hal itu sangat bertolak belakang dengan komunitas yang satu ini. Justru, mereka begitu aktif untuk mengangkat dan mengembalikan kejayaan kearipan lokal. Itulah Republik Ngapak. Komunitas yang dibentuk pada 1 Agustus 2010 ini adalah salah satu organisasi yang membawahi beberapa komunitas di Jawa tengah, terutama daerah yang menggunakan bahasa/dialek khas ngapak. Selama ini daerah yang terkenal menggunakan ngapak diantaranya adalah Kebumen, Banyumas, Cilacap, Purwokerto, Tegal, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Purbalingga, dan Banjarnegara. Agar semakin banyak pihak yang peduli pada budaya dan kearipan lokal, maka Republik Ngapak yang dibentuk oleh Ken Setiawan ini juga tidak terbatas hanya kepada daerah yang berbahasa ngapak. Karena Republik Ngapak juga terbuka bagi daerah luar yang memang tertarik dan peduli terhadap bahasa daerah ngapak agar bisa berkembang lagi. Untuk memudahkan antar anggotanya berinterkasi, Republik Ngapak memiliki akun group Facebook https://www.facebook.com/groups/republikngapak/ atau juga bisa di akses melaui browser klik www.republikngapak.com Menurut Ken Setiawan, ide dibentuknya Republik Ngapak karena saat ini semakin menyusut minat masyarakat terhadap hal hal yang sifatnya tradisional dan budaya lokal. Padahal, budaya lokal adalah sumber pengetahuan yang terintegrasi dengan pemahaman terhadap alam dan budaya sekitarnya. Sehingga budaya lokal harus tetap dilestarikan agar pembangunan bisa berjalan dengan dinamis. “Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi,” tanya Ken Setiawan saat ditemui TNOL. Ken menuturkan, saat ini banyak anak muda yang bukan bangga terhadap budaya lokal. Anak-anak muda, justru malu menggunakan bahasa daerahnya. Padahal, seharusnya bangga karena menjadi ciri khas daerah asal sebagai tempat lahirnya. Jika terlalu mengikuti globalisasi yang tidak dibarengi dengan menjaga kearifan lokal banyak anak muda menjadi korban modernisasi yang mengarah pada hal hal yang negatif. Anak muda merupakan tulang punggung bangsa, di tanganyalah masa depan bangsa dipegang,” tegasnya. Nah, untuk bisa bergabung di Republik Ngapak yang memilki sekretariat di Jl Pejaten Raya No 9 Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini sangat mudah. Cukup registrasi dan membayar iuran sebesar Rp 10 ribu/bulan, maka bisa menjadi anggota. Iuran tersebut digunakan sebagai uang kas untuk bisa menggelar kegiatan sosial seperti menjenguk anggota yang sakit. “Kita juga pernah menggelar kegiatan sosial seperti menyumbang masker untuk korban merapi . Selain itu, kita juga pernah memberikan bantuan untuk korban banjir di Jakarta,” jelas Ken.(Sbh) sumber: https://www.kompasiana.com/kensetiawan/republik-ngapak-angkat-budaya-jawa-dari-gerusan-modernisasi_5528d573f17e61d60e8b45ac

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7759636568307366114#editor/target=post;postID=2341213886515630454