Jumat, 21 Oktober 2016

NgpaK: candi muaro jambi

NgpaK: candi muaro jambi: https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2434933312610626093#editor/target=post;postID=1756911047581871528 Candi muaro jambi D...

NgpaK: modif motor beat

NgpaK: modif motor beat: https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2434933312610626093#editor/target=post;postID=6995206165985187557;onPublishedMenu=posts;onClosedMen...

NgpaK: stiteknas jambi

NgpaK: stiteknas jambi: https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2434933312610626093#editor/target=post;postID=9194574748461692787 STITEKNAS JAMBI Sekolah Ti...

dhiyo: membuka tabung tanam senapan angin

dhiyo: membuka tabung tanam senapan angin: Membuka tabung tanam senapan angin Membuka tabung tanam senapan angin canon 727 Peralatan 1.       Obeng   kecil 2.       ...

wisata air panas geragai



Geragai yang dikenal sebagai kota industri dan pertanian, karena sebagian besar wilayah geragai terdapat industri minyak dan pertanian, ternyata tak hanya itu di kecamatan geragai juga terdapat tempat wisata, yaitu wisata air panas. Wisata air panas ini berada di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit di desa pandan sejahtera, kec.geragai, kab.tanjung jabung timur. 

Meskipun tak sepopuler tempat wisata kebanyakan, wisata air panas ini juga banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah, tak sedikit pula penunjung yang datang hanya ingin berfoto-foto dan menghilangkan rasa penat akibat banyaknya pekerjaan yang menumpuk, suasana yang sejuk dan nyamanlah yang mejadi alasannya. tak heran jika pengujung melihat banyak satwa dan mendegar suara- suara burung berkicauan di sini, karena lokasi wisata air panas berada di dalam hutan kecil. Hutan kecil ini berukuran kurang lebih 4 Ha persegi jadi masih banyak terdapat satwa disini.

Terdapat tiga sumur air panas disini, yang masing- masing sumur memiliki ukuran luas dan tingkat suhu yang berbeda- beda.
1.      sumur pertama ini memiliki ukuran 1x1,5 m, dan memiliki suhu paling panas.
2.      Sumur kedua memiliki ukuran 1x1 m, memiliki tingkat panas yang sedang.
3.      Sumur ketiga memiliki ukuran 0,5x1 m, suhu rendah (hangat), air dari sumur ini lah yang biasanya digunakan untuk mandi para pengunjung.


Pengunjung juga bissa langsung merasakan mandi air hangat karena telah disediakan kamar mandi umum, selain itu juga di sediakan gedung aula dan tempat duduk untuk para pengunjung beristirahat.
Sayangnya wisata air panas geragai ini sangat kurang perhatian, tidak ada pihak yang memperkenalkan atau mengexplore sehingga wisata air panas geragai kurang populer, bahkan banyak yang tidak mengetahui keberadaanya, selain itu juga tidak adanya peta atau petunjuk arah menuju tempat wisata tersebut.

adapula yang menyalahgunakan  lokasi ini sebagai tempat ritual.



membuka tabung tanam senapan angin



Membuka tabung tanam senapan angin


Peralatan
1.      Obeng  kecil
2.      Tang
3.      Obeng besar
4.      Kunci tabung (bisa membuat sendiri menggunakan kunci T)





Langkah- langkah

1.      Pertama-tama bukalah baut yang terintegrasi pada tabung senapan yang terletak di bagian bawah popor senapan.
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7759636568307366114#editor/target=post;postID=7621692034274552653;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=5;src=link
2.      Selanjutnya kita mulai dengan melepaskan baut pelatuk dari barrel/pipa senapan dengan obeng.

3.      Untuk selanjutnya barulah melepaskan baut kecil yang ada di kiri dan kanan atas pelatuk. Ketika baut kecil ini kita buka setengah hendaknya tahan bagian belakang dengan telapak tangan agar tutup penahan per pegas tidak terlontar.

4.      Selanjutnya kita keluarkan per dan hammer dari belakang.
per hamer senapan
5.      Kemudian buka tabung mngunakan kunci, apabila tidak memiliki kuncinya bisa membuat sendiri dirumah.
membuka tabung senapan

6.      Keluarkan komponen tabung tanam
komponen tabung senapan


7.      Priksa semua komponennya,  biasanya komponen yang berbahan karet yang sudah tidak layak pakai dan harus diganti. (lihat gambar dibawah).
pentil senapan


8.      Setelah spareparts di ganti semua, pasang kembali semua komponen sama seperti langkah membukanya,.


Semoga dapat membantu
Trimakasi sudah mau mampir ke sini...

Selasa, 27 September 2016

Pandan jaya

 geragai

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7759636568307366114#editor/target=post;postID=5995426505682829354
 blok d
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7759636568307366114#editor/target=post;postID=5995426505682829354
 pandan jaya
geragai
 makmur jaya
makmur jaya
 makmur jaya

Geragai

makmur jaya
 Geragai
blok d
 geragai
geragai
 Geragai
pandan jaya
Geragai



Tidak hanya dikenal akan kekayaan alamnya. Dari sinilah, perpaduan sejumlah budaya bertemu. Mulai dari budaya China, Eropa hingga Islam di masa kesultanan.
Salah satu jejak perkembangan kesultanan Jambi yang dapat Anda lihat adalah di DesaOlak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Jejak sejarah yang berlokasi dan dimaksud di sini adalah berupa Rumah Batu.
Desa Olak Kemang berada dibagian utara Kota Jambi. Desa ini dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari Kota Jambi dengan cara menyeberangi Sungai Batanghari. Di sini tak hanya kental dengan adat Islamnya. Namun juga berbagai jejaksejarah masuknya Islam di Sumatra dan tonggak berdirinya kesultananJambi.
Rumah Batu menjadi satu bangunan cukup mencolok di tengah pemukiman penduduk Desa Olak Kemang. Menurut penuturan Syarifah Aulia yang juga pengurus Rumah Batu, rumah yang dijaganya itu merupakan peninggalan seorang penyebar agama Islam di Kota Seberang pada abad ke-18 bernama Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri yang dijuluki PangeranWiro Kusumo.
Ketika akan membangun rumah tersebut, Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri mendapat banyak saran dari sahabat-sahabatnya kala itu. Termasuk dari Datuk Sintai, seorang pedagang dari negeri China. Lewat tangan Datuk Sintai itu lah rumah yang kini jadi cagar budaya kebanggaan Jambi itu berdiri.

Paduan bangunan lokal, China, Arab dan bahkan Eropa terkesan kental pada bangunan tua dua lantai itu. Terlihat relief naga di dinding bercat putih. Kemudian di sisi kanan terdapat sebuah batu berukiran singa dan bunga. Lalu di pilar bagian dalam, tampak relief bertuliskan huruf-huruf Arab.

Sementara dibagian lantai dua memperlihatkan budaya bangunan lokal Jambi dengan bahan kayu. Gaya Eropa terlihat dari tiang penyangga, bentuk teras dan tangga seluruhnya terbuat dari batu.
“Disebut Rumah Batu karena pada waktu pembangunannya, rumah ini merupakan rumah batu pertama yang dibangun di daerah seberang sini,” ujar Aulia, Rabu (12/20/2015).
Menurut Aulia, kala masih hidup, Pangeran Wiro Kusumo memiliki kedudukan yang penting pada masanya. Yakni sebagai penengah antara Kesultanan Jambi dengan Belanda. Selain itu, beliau merupakan ayah mertua dari Sultan Jambi, Sultan Thaha Syaifuddin.
Pangeran Wiro Kusumo wafat pada tahun 1902 dan dimakamkan di Desa Olak Kemang. Tepatnya di depan mesjid Al–Ikhsaniyah yang juga merupakan mesjid tertua di desa tersebut. Masjid ini juga dibangun oleh Pangeran Wiro Kusumo pada tahun 1880.
Rumah Batu Olak Kemang, Jejak Sejarah Kesultanan Jambi

Cagar Budaya, Rumah Batu Jambi
rumah batu,s taha (8)
Tidak hanya dikenal akan kekayaan alamnya. Dari sinilah, perpaduan sejumlah budaya bertemu. Mulai dari budaya China, Eropa hingga Islam di masa kesultanan.
Salah satu jejak perkembangan kesultanan Jambi yang dapat Anda lihat adalah di DesaOlak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi. Jejak sejarah yang berlokasi dan dimaksud di sini adalah berupa Rumah Batu.
rumah batu,s taha (1)https://wordpress.com/post/dhiyo27blog.wordpress.com/29
Desa Olak Kemang berada dibagian utara Kota Jambi. Desa ini dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari Kota Jambi dengan cara menyeberangi Sungai Batanghari. Di sini tak hanya kental dengan adat Islamnya. Namun juga berbagai jejaksejarah masuknya Islam di Sumatra dan tonggak berdirinya kesultanan Jambi.
Rumah Batu menjadi satu bangunan cukup mencolok di tengah pemukiman penduduk Desa Olak Kemang. Menurut penuturan Syarifah Aulia yang juga pengurus Rumah Batu, rumah yang dijaganya itu merupakan peninggalan seorang penyebar agama Islam di Kota Seberang pada abad ke-18 bernama Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri yang dijuluki PangeranWiro Kusumo.
https://wordpress.com/post/dhiyo27blog.wordpress.com/29https://wordpress.com/post/dhiyo27blog.wordpress.com/29
Ketika akan membangun rumah tersebut, Sayyid Idrus Hasan Al-Jufri mendapat banyak saran dari sahabat-sahabatnya kala itu. Termasuk dari Datuk Sintai, seorang pedagang dari negeri China. Lewat tangan Datuk Sintai itu lah rumah yang kini jadi cagar budaya kebanggaan Jambi itu berdiri.
Paduan bangunan lokal, China, Arab dan bahkan Eropa terkesan kental pada bangunan tua dua lantai itu. Terlihat relief naga di dinding bercat putih. Kemudian di sisi kanan terdapat sebuah batu berukiran singa dan bunga. Lalu di pilar bagian dalam, tampak relief bertuliskan huruf-huruf Arab.
jambi
Sementara dibagian lantai dua memperlihatkan budaya bangunan lokal Jambi dengan bahan kayu. Gaya Eropa terlihat dari tiang penyangga, bentuk teras dan tangga seluruhnya terbuat dari batu.
“Disebut RumahBatu karena pada waktu pembangunannya, rumah ini merupakan rumah batu pertama yang dibangun di daerah seberang sini,” ujar Aulia, Rabu (12/20/2015).
Menurut Aulia, kala masih hidup, Pangeran Wiro Kusumo memiliki kedudukan yang penting pada masanya. Yakni sebagai penengah antara Kesultanan Jambi dengan Belanda. Selain itu, beliau merupakan ayah mertua dari Sultan Jambi, Sultan Thaha Syaifuddin.